Pengelolaan Proyek Sistem Informasi

V-Class:  Jelaskan tugas masing-masing anggota tim proyek.

Manajer Proyek (Project Manager)
Tanggungjawab utama seorang manajer proyek adalah menyerahkan hasil akhir proyek dalam kriteria waktu, biaya dan performansi yang telah ditetapkan, termasuk profit yang ditargetkan.
Tanggungjawab yang lain sangat bergantung pada ukuran proyek, kemampuan manajer proyek, asal proyek, dan tugas-tugas yang didelegasikan oleh pihak manajemen yang diatasnya.

Secara garis besar tanggung jawab manajer proyek adalah:
  • Merencanakan kegiatan-kegiatan dalam proyek, tugas-tugas dan hasil akhir, termasuk pemecahan pekerjaan, penjadwalan dan penganggaran.
  • Mengorganisasikan, memilih dan menempatkan orang-orang dalam tim proyek. Mengorganisasikan dan mengalokasikan sumberdaya.
  • Memonitor status proyek.
  • Mengidentifikasi masalah-masalah teknis.
  • Titik temu dari para konstituen: subkontraktor, user, konsultan, top management.
  • Menyelesaikan konflik yang terjadi dalam proyek.
  • Merekomendasikan penghentian proyek atau pengerahan kembali sumberdaya bila tujuan tidak tercapai.



Pimpinan Proyek (Project Leader)
Pertama, Manajer Proyek harus bernegosiasi dengan Manajer Fungsional untuk tugas-tugas Pimpinan Proyek, kemudian yakinkan Pimpinan Proyek untuk bergabung dalam tim. Pimpinan Proyek terdaftar pada proposal karena banyak detail proposal dikerjakan oleh Pimpinan Proyek. Pekerjaan ini sangat bersifat teknis, karenanya pilihlah ahli yang terbaik. Jangan mencari orang yang tidak mempunyai pendirian. Lebih baik mencari orang yang dapat mengingat pembuatan detail keseluruhan proyek tersebut. Pimpinan Proyek juga harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Pimpinan Proyek akan memimpin keseluruhan wawancara dengan user dan menjadi pengawas harian bagi programmer.

Programmer
Programmer, membuat program aplikasi sesuai kebutuhan proyek yang dijalankan.
Programmer Ahli (The Guru Programmer), membuat program yang rumit dan membantu para programmer pemula.
Programmer Pemula (The Junior Programmer), bekerja sama dengan tim dan manajemen dalam pembuatan program aplikasi.


Apa saja yang perlu diperhatikan pada saat memilih anggota tim proyek?

Memilih Tim Proyek
Kriteria umum yang digunakan untuk memilih anggota tim proyek adalah sebagai berikut:
  • Memiliki komitmen pada tujuan proyek dan mampu menyelesaikan-nya.
  • Kemampuan untuk berkomunikasi dan membagi tanggung jawab.
  • Fleksibilitas, dapat berpindah dari satu kegiatan pekerjaan ke kegiatan pekerjaan lainnya, sesuai dari skedul dan kebetuhan proyek.
  • Kemampuan teknis.
  • Kemauan untuk mengakui kesalahan dan memperbaikinya.
  • Konsentrasi pada pekerjaan.
  • Kemampuan untuk mengerti dan bekerja berdasarkan jadwal dan pengadaan sumber daya. Misalnya, mau kerja lembur jika dibutuhkan.
  • Kemampuan untuk saling mempercayai, bukan seperti seorang pahlawan yang  mampu bekerja sendiri.
  • Seorang wiraswasta, tetapi terbuka pada usulan dan gagasan.
  • Kemampuan bekerja pada lebih dari satu atasan.
  • Kemampuan bekerja tanpa dan di luar struktur formal.
  • Memiliki pengetahuan dan pengalaman dengan peralatan manajemen proyek.




Tes Penerimaan Pada Pengelolaan Proyek Sistem Informasi


Tujuan dari penerimaan adalah mendapatkan pernyataan tertulis dari user bahwa produk (dalam hal ini sistem) yang dikirim sesuai dengan yang dijanjikan.
Mendapatkan persetujuan ini dan pembayaran jika itu adalah proyek yang dikontrak mungkin akan sulit, kecuali user yakin bahwa sistem bekerja dengan baik sesuai dengan yang dijanjikan. User mungkin merasa takut pada penerimaan : dia mengambil ahli kepemilikan dan tanggung jawab sistem. User mungkin enggan menyerahkan tanda penerimaannya – apa yang terjadi jika sesuatu salah ? 

Terdapat 2 pendekatan yang umum digunakan untuk penerimaan yaitu 'Parallel Run' dan 'Penerimaan sedikit demi sedikit', masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya.
Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan pendekatan-pendekatan tersebut:

Pendekatan Parallel Run
Kelebihannya:

  1. Pendekatan berikut ini cukup mudah
  2. Menggunakan pendekatan ‘Trial Period atau Parallel Run' tim proyek akan mudah memasang sistem baru untuk dicoba oleh pemakai.
  3. Pendekatan ‘Parallel Run' akan menambah dimensi dari peralihan sistem lama yang bekerja dengan perbandingan dan cadangannya


Kekurangannya:

  1. Masalah kecil dapat membuat anda menjalankan kembali selama ‘X’ hari untuk jangka waktu yang tidak terbatas. Kadang-kadang sistem software yang rumit tidak pernah 100% di-debug. 
  2. Mungkin sulit untuk mencari penyebab dari suatu masalah. Jika 10 user berada pada sistem yang interaktif dan sistem tersebut rusak, ini merupakan tantangan untukmenemukan dengan tepat apa yang menyebabkan sistem tersebut rusak. 
  3. Tidak ada jaminan bahwa semua kelebihan sistem akan dicoba dalam ‘X’ hari. Penulis pernah melihat sebuah sistem akuntansi yang diterapkan pada awal tahun fiskal baru. Sistem itu berjalan baik selama masa percobaan (6 bulan) sampai mengalami kegagalan pada akhir tahun fiskal ketika akuntan mencoba untuk 
  4. melakukan tutup buku. Sayangnya garansinya telah habis dan penjual (vendor) tidak mau memperbaikinya. 
  5. Biarkan end usermasuk ke sistem pada hari pertama yang penerapannya tidak selalu bermanfaat. Karena dalam hal ini faktor penampilan lebih berperan. Seperti dalam roman, kesan pertama sangat penting. 

Pendekatan Penerimaan sedikit demi sedikit
Kelebihannya:

  1. Anda dapat mendemonstrasikan semua fungsi yang dijanjikan.
  2. Sebuah tindakan yang menyebabkan masalah adalah selalu diketahui-anda mengetahui dengan tepat siapa yang mengetik ketika masalah terjadi. 
  3. Pemakai tidak merasa takut tentang semuanya, tandatangan 'kecil' daripada sebuah tandatangan 'biner' yang diterima semuanya atau tidak sama sekali.

Kekurangannya:

  1. Memerlukan banyak pekerjaan untuk menulis ATP (Acceptance Test Plan/Rencana Tes Penerimaan)
  2. Dalam beberapa hal pemakai mungkin tidak akrab dengan pendekatan ini.tetapi anda dapat mengakrabinya dengan metode baru sebelumnya.
  3. Seharusnya tidak ada keengganan untuk menerima dan membayar jika metode ini digunakan.
Pertanyaan V-CLASS 
Menurut Anda apa yang akan terjadi jika diakhir Tes Penerimaan ternyata fungsi-fungsi yang ada tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan di awal proyek, jelaskan.
Jika sebuah tes gagal atau tidak sesuai, maka Tim proyek dengan penuh harapan memperbaiki masalah langsung di tempat pengujian. Jika itu masalah utama maka tes ditunda sampai masalah dapat diperbaiki. Dalam teori hanya tes yang gagal yang diulang, walaupun user memiliki hak untuk menjalankan kembali tes yang diterimanya sesudah perbaikan.

referensi: 
http://iwayan.info/Lecture/PengelProySI_S1/BukuAjar/PPSI_BAB08C.pdf
http://wsilfi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/19794/Pertemuan+08+-+Rencana+Test+Penerimaan.pdf

Yuuk berkenalan dengan Cloud Computing


Teman-teman mahasiswa saat ini pasti sudah tidak asing lagi mendengar istilah "cloud computing" bukan??

Tapi....apakah kalian benar-benar sudah tau tentang konsep dan cara kerja atau apa saja sih yang ada di dalam "cloud computing " tersebut??

Yuukkk kita sama-sama belajar tentang cloud computing di artikel ini...
Sebagian besar bahan artikel ini saya ambil dari ebook "Pengantar Cloud Computing" dari Alex Budiyanto



Apa itu Cloud Computing? 
Cloud Computing itu apa sih? Komputer awan? Komputernya ada di awankah?
Untuk lebih jelasnya yuk kita coba lihat logika sederhana dari kehidupan sehari-hari berikut ini...

Untuk  memudahkan  pemahaman mengenai  model  cloud computing  kita ambil analogi dari layanan listrik PLN.  Tentu kita semua adalah para pemakai listrik dalam kehidupan sehari-hari. Untuk bisa menikmati listrik, kita tidak perlu mendirikan infrastruktur pembangkit listrik sendiri,  bukan?  Yang  perlu kita lakukan adalah mendaftar ke PLN karena PLN sudah menyediakan layanan listrik ini untuk pelanggan dengan mendirikan infrastruktur yang sudah didirikannya dan kita sebagai konsumen tinggal menikmati listrik tersebut di rumah kita masing-masing tanpa perlu memikirkan pemeliharan infrastruktur tersebut. Kita sebagai konsumen hanya perlu melaksanakan kewajiban kita yaitu membayar biaya atas tagihan listrik yang sudah kita pakai tersebut....
Nah...gimana?
Sudah lumayan ngerti kan tentang konsep dasar Cloud Computing ?
Okee..Lanjuutt...

Sekarang coba saya bahas tentang 5  karakteristik Cloud Computing Menurut NIST (National Institute of Standards and Technology) :

1.  Resource Pooling
Sumber daya komputasi (storage, CPU, memory, network  bandwidth, dsb.) yang dikumpulkan oleh penyedia layanan (service provider) untuk memenuhi kebutuhan banyak pelanggan (service consumers) dengan model  multi-tenant. Sumber daya komputasi ini bisa berupa sumber daya fisik ataupun virtual dan juga bisa dipakai secara dinamis oleh para pelanggan untuk mencukupi kebutuhannya.

2.  Broad Network Access
Kapabilitas layanan dari cloud provider tersedia lewat jaringan dan bisa diakses oleh berbagai jenis perangkat, seperti smartphone, tablet, laptop, workstation, dsb.

3.  Measured Service
Tersedia layanan untuk mengoptimasi dan memonitor layanan yang dipakai secara otomatis. Dengan monitoring  sistem ini, kita bisa melihat berapa resources komputasi yang telah dipakai, seperti:  bandwidth, storage, processing, jumlah pengguna aktif, dsb. Layanan  monitoring  ini sebagai bentuk transparansi antara cloud provider dan cloud consumer.

4.  Rapid Elasticity
Kapabilitas dari layanan cloud provider bisa dipakai oleh cloud consumer secara dinamis berdasarkan kebutuhan. Cloud consumer bisa menaikkan atau menurunkan kapasitas layanan. Kapasitas layanan yang disediakan ini biasanya tidak terbatas, dan service consumer bisa dengan bebas dan mudah memilih kapasitas yang diinginkan setiap saat.

5.  Self Service
Cloud Consumer bisa mengkonfigurasikan secara mandiri layanan yang ingin dipakai melalui sebuah sistem, tanpa perlu interaksi manusia dengan pihak cloud provider. Konfigurasi layanan yang dipilih ini harus tersedia segera  dan  saat itu juga secara otomatis.

Kelima karakteristik  Cloud Computing  tersebut  harus ada di  service provider  jika ingin disebut sebagai penyedia layanan  Cloud Computing. Salah satu saja dari layanan tersebut tidak terpenuhi, maka penyedia layanan tersebut belum/tidak  pantas disebut sebagai  cloud provider.
 Selanjutnya saya akan bahas tentang Layanan Cloud Computing...

Layanan Cloud Computing
NIST  sendiri membagi jenis layanan Cloud Computing menjadi tiga sebagai berikut:

1.  Software as a Service (SaaS)
SaaS adalah layanan dari Cloud Computing dimana pelanggan dapat menggunakan software (perangkat lunak) yang telah disediakan oleh cloud provider. Pelanggan cukup tahu bahwa perangkat lunak bisa berjalan dan bisa digunakan dengan baik. 
Contoh dari layanan SaaS ini antara lain adalah:

  • Layanan produktivitas: Office365, GoogleDocs, Adobe Creative Cloud, dsb.
  • Layanan email: Gmail, YahooMail, LiveMail, dsb.
  • Layanan social network:   Facebook, Twitter, Tagged, dsb. 
  • Layanan instant messaging: YahooMessenger, Skype, GTalk, dsb. 

Selain contoh di atas, tentu masih banyak lagi contoh yang lain. Dalam perkembangannya, banyak perangkat lunak yang dulu hanya bisa dinikmati dengan menginstal aplikasi tersebut di komputer kita (on-premise) mulai bisa dinikmati dengan layanan Cloud Computing.Keuntungan dari SaaS ini adalah kita tidak perlu membeli lisensi software lagi. Kita tinggal berlangganan ke cloud provider dan tinggal membayar berdasarkan pemakaian.

2.  Platform as a Service (PaaS)
PaaS adalah layanan dari Cloud Computing kita  bisa  menyewa “rumah” berikut lingkungannya, untuk menjalankan aplikasi yang telah dibuat. Pelanggan tidak perlu pusing untuk menyiapkan “rumah” dan memelihara “rumah” tersebut. Yang penting aplikasi yang  dibuat  dapat  berjalan  dengan baik. Pemeliharaan “rumah” ini  (sistem operasi, network, database engine, framework aplikasi, dll) menjadi tanggung jawab dari penyedia layanan. Sebagai analogi, misalkan ingin menyewa  kamar hotel, kita tinggal tidur di kamar yang sudah disewa, tanpa peduli bagaimana “perawatan” dari kamar dan lingkungan kamar. Yang terpenting adalah, suasananya  nyaman  untuk digunakan. Jika  suatu saat  dibuat tidak nyaman, maka pelanggan dapat pindah ke hotel lain yang lebih bagus layanannya. Contoh penyedia layanan  PaaS:  Amazon Web Service, Windows Azure, dan GoogleApp Engine. Keuntungan dari PaaS bagi pengembang dapat fokus pada aplikasi yang  sedang dikembangkan tanpa harus memikirkan “rumah” untuk aplikasi, dikarenakan hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab cloud provider.

3.  Infrastructure as a Service (IaaS)
IaaS  adalah layanan dari Cloud Computing sewaktu  kita bisa  “menyewa” infrastruktur IT (unit  komputasi, storage, memory, network, dsb). Dapat didefinisikan berapa besar unit komputasi (CPU), penyimpanan data (storage), memory (RAM), bandwidth, dan konfigurasi lainnya yang akan  disewa. Untuk lebih mudahnya, layanan IaaS ini adalah seperti menyewa komputer yang masih kosong. Kita sendiri yang mengkonfigurasi komputer ini  untuk  digunakan sesuai dengan kebutuhan kita dan  bisa  kita install sistem operasi dan aplikasi apapun diatasnya. Contoh penyedia layanan IaaS : Amazon EC2, Rackspace Cloud, Windows Azure, dsb. Keuntungan dari IaaS ini adalah kita tidak perlu membeli komputer fisik, dan konfigurasi komputer virtual tersebut  dapat  diubah (scale up/scale down) dengan mudah. Sebagai contoh, saat komputer virtual tersebut sudah kelebihan beban, kita bisa tambahkan CPU, RAM, Storage, dsb dengan segera.

Transformasi dari on-premise model ke cloud model
Oke....segitu aja dulu yang bisa saya bagi mengenai Cloud Computing...

Kesimpulanya..
Teknologi ini sangat membantu dalam hal waktu dan tempat instalasi dalam infrasturktur serta biaya, kita sebagai end user sangat terbantu oleh adanya cloud computing ini.
Contoh nyatanya ialah pada saat kita memakai Cloud Storage seperti DropBox dan GoogleDrive, apalagi yang ditunjang status dari Cloud Storage tersebut yang gratis.
Cloud Storage juga dirasa sangat membantu oleh seseorang yang bekerja di bidang SysAdmin, IT Pro dimana mereka  bisa mendalami IaaS karena yang akan menyiapkan dan memelihara infrastrukturnya ialah penyedia cloud itu sendiri.

Sumber ebook : ebook "Pengantar Cloud Computing" dari Alex Budiyanto

Teknologi jaringan wireless

    Mungkin…200 tahun lalu beberapa orang awam di dunia atau kita mahasiswa belum dapat membayangkan pertukaran data tanpa melalui kabel….,mungkin kalau 200 tahun masih kejauhan yah..kan jaman dulu masih banyak memakai media kabel.

    Sampai pada akhir 1970-an IBM mengeluarkan hasil percobaan mereka dalam merancang WLAN dengan teknologi IR, perusahaan lain seperti Hewlett-Packard (HP) menguji WLAN dengan RF. Kedua perusahaan tersebut hanya mencapai data rate 100 Kbps. Karena tidak memenuhi standar IEEE 802 untuk LAN yaitu 1 Mbps maka produknya tidak dipasarkan. Baru pada tahun 1985, (FCC) menetapkan pita Industrial, Scientific and Medical (ISM band) yaitu 902-928 MHz, 2400-2483.5 MHz dan 5725-5850 MHz yang bersifat tidak terlisensi, sehingga pengembangan WLAN secara komersial memasuki tahapan serius. Barulah pada tahun 1990 WLAN dapat dipasarkan dengan produk yang menggunakan teknik spread spectrum (SS) pada pita ISM, frekuensi terlisensi 18-19 GHz dan teknologi IR dengan data rate >1 Mbps.
Nah pada saat itulah cikal bakal nirkabel (wireless) berasal…

    Tetapi sebenarnya sejarah nirkabel itu ditemukan jauh sebelum tahun 1970 tersebut, yakni pada saat Alexander Graham Bell menemukan fotofon

    Percakapan telepon nirkabel pertama di dunia terjadi pada tahun 1880, ketika Alexander Graham Bell dan Charles Sumner Tainter ditemukan dan dipatenkan photophone, telepon yang dilakukan percakapan audio yang dimodulasi secara nirkabel melalui berkas cahaya (yang adalah proyeksi sempit gelombang elektromagnetik). Dalam era jauh bila utilitas belum ada untuk menyediakan listrik , dan laser bahkan tidak dipahami dalam fiksi ilmiah , tidak ada aplikasi praktis untuk penemuan mereka, yang sangat dibatasi oleh ketersediaan dari kedua sinar matahari dan cuaca yang baik. Serupa dengan ruang komunikasi gratis optik, photophone juga membutuhkan garis yang jelas terlihat antara pemancar dan penerima. Akan beberapa dekade sebelum prinsip-prinsip photophone menemukan aplikasi pertama mereka praktis dalam komunikasi militer dan kemudian di komunikasi serat optik.

    Diatas merupakkan flashback dari sejarah-sejarah asal muasal teknologi nirkabel, sekarang saya akan coba bahas tentang apa itu teknologi nirkabel dalam bidang jaringan computer.

Saya mulai dari Cara Kerja Wireless,

Cara Kerja Wireless
Mungkin beberapa dari kita sudah tau apa pengertian dari wireless. Tetapi apakah kita tau bagaimana cara kerja dari wireless itu ?
berikut ini adalah cara kerja wireless:

Pada dasarnya hanya ada tiga komponen penting di dalam akses data wireless yaitu :
  • ·         Sinyal Radio (Radio Signal).
  • ·         Format Data (Data Format).
  • ·         Struktur Jaringan atau Network (Network Structure)

Masing-masing dari ketiga komponen ini berdiri sendiri-sendiri dalam cara kerja dan fungsinya. Kita mengenal adanya 7  Model Lapisan OSI (Open System Connection), yaitu:
Lapisan OSI (Open System Connection)


    Nah..ketiga komponen utama dan 7 lapisan OSI tersebut masing-masing berada dalam lapisan yang berbeda-beda  dan mengontrol lapisan berbeda.
Wireless LAN bekerja dengan menggunakan gelombang radio. Sinyal radio dipancarkan dari transmitter atau pengirim ke penerima atau receiver melalui free space, pantulan-pantulan, difraksi, line of sight dan obstructed tiap sinyal (pada jalur yang berbeda-beda) memiliki level kekuatan, delay dan fasa yang berbeda-beda.

    Awalnya teknologi ini didesain untuk aplikasi perkantoran dalam ruangan, namun sekarang wireless LAN dapat digunakan pada jaringan peer to peer dalam ruangan dan juga point to point diluar ruangan maupun point to multipoint pada aplikasi bridge wireless LAN didesain sangat modular dan fleksibel. Jaringan ini juga bisa di optimalkan pada lingkungan yang berbeda. Dapat mengatasi kendala geografis dan rumitnya instalasi kabel.

    Mirip dengan jaringan Ethernet kabel, sebuah wireless LAN mengirim data dalam bentuk paket. Setiap adapter memiliki no ID yang permanen dan unik yang berfungsi sebagai sebuah alamat dan tiap paket selain berisi data juga menyertakan alamat penerima dan pengirim paket tersebut. Sama dengan sebuah adapter Ethernet, sebuat kartu, wireless LAN akan memeriksa kondisi jaringan sebelum mengirim paket ke dalamnya. Bila jaringan dalam keadaan kosong, maka paket lansung dikirimkan. Bila kartu mendeteksi adanya data lain yang sedang menggunakan frekuensi radio, maka ia menunggu sesaat kemudian memeriksanya kembali.

    Karena wireless LAN mengirim menggunakan frekuensi radio, wireless LAN diatur oleh jenis hukum yang sama dan digunakan untuk mengatur hal-hal seperti AM/FM radio. Federal Communications Commission ( FCC) mengatur penggunaan alat dari wireless LAN. Dalam pemasaran wireless LAN sekarang, menerima beberapa standard operasional dan syarat dalam Amerika Serikat yang diciptakan dan dirawat oleh Institute of Electrical Electronic Engineers (IEEE).

Berikut ini merupakkan beberapa Standar wireless LAN :
  • ·         IEEE 802.11 – standar asli wireless LAN menetapkan tingkat perpindahan data yang paling lambat dalam teknologi transmisi light-based dan RF.
  • ·         IEEE 802.11b – menggambarkan tentang beberapa transfer data yang lebih cepat dan lebih bersifat terbatas dalam lingkup teknologi transmisi.
  • ·         IEEE 802.11a – gambaran tentang pengiriman data lebih cepat dibandingkan (tetapi kurang sesuai dengan) IEEE 802.11b, dan menggunakan 5 GHZ frekuensi band UNII.
  • ·         IEEE 802.11g – syarat yang paling terbaru berdasar pada 802.11 standard yang menguraikan transfer data sama dengan cepatnya seperti IEEE   802.11a, dan sesuai dengan 802.11b yang memungkinkan  untuk lebih murah.

(Dikutip dari Buku yang ditulis oleh mahasiswa D4 Telekomunikasi PENS-ITS Dan disupervisi oleh:Sritrusta Sukaridhoto ,Buku dengan judul “wireless”) 
Aplikasi Wireless LAN

Menghubungkan Gedung Satu dengan yang lain.

    Terdapat 2 perbedaan bentuk dari konektivitas antar gedung. Pertama disebut Point-to-Point (PTP),  dan yang kedua disebut Point-to-Multipoint (PTMP). Point-to-point adalah koneksi nirkabel hanya antar dua bangunan, seperti gambar dibawah. Koneksi PTP hampir selalu menggunakan semi-directional atau highly-directional antennapada masing-masing akhir dari link. Point-to-multipoint (PTMP) adalah koneksi nirkabel tiga atau lebih dari beberapa gedung, bentuk penerapannya adalah “hub and spoke” atau star topologi, dimana salah satu gedung sebagai titik pusat dari jaringan (server).




Pengiriman Data Bermil-mil
Wireless Internet  Service  Providers  (WISPs)  sekarang  mengambil keuntungan dari kemajuan terbaru dalam teknologi nirkabel untuk mengirim data bermil-mil untuk melayani pelanggan mereka. WISP mempunyai tantangan yang unik bagi mereka. Hanya provider xDSL mempunyai permasalahan lebih jauh pada jarak yang jauh yaitu 18.000 kaki ( 5,7 km) dari kantor pusat dan kabel provider mempunyai persoalan dengan kabel yang sedang  dipakai bersamaan oleh user, WISP mempunyai masalah dengan atap, pohon, kilat, pegunungan, menara dan banyak lagi hambatan dalam konektivitas.




Mobilitas
Sebagai suatu solusi lapisan akses, wireless LAN tidak dapat digantikan dengan kabel LAN dalam kondisi kecepatan data (100BaseTx tiap 100Mbps versus IEEE 802.11a tiap  54Mbps). Wireless   LAN melakukan penawaran dalam peningkatan suatu mobilitas ( seperti dibawah) sebagai awal perdagangan untuk kecepatan dan mutu layanan.







Small Office –Home Office
Bentuk jenis  ini  juga  digunakan oleh banyak perusahaan yang hanya mempunyai beberapa karyawan. Dalam perusahaan ini mempunyai kebutuhan untuk membagi informasi antar para pemakai dan koneksi internet tunggal untuk efisiensi dan peningkatan produktivitas. Untuk aplikasi ini -small office-home office, atau SOHO-wireless LAN sangat mudah dan solusi yang efektif.






Sumber :


Work Breakdown Structure (WBS) pada Penulisan Ilmiah

Saya disini akan mencoba membuat WBS untuk penulisan ilmiah saya...,tetapi sebelumnya saya akan membahas tentang WBS terlebih dahulu...

Definisi WBS (Work Breakdown Structure)
WBS (Work Breakdown Structure) adalah suatu metode berbentuk hierarki untuk mengorganisasikan pemecahan atau pembagian pekerjaan ke dalam bagian yang lebih kecil (sub-kegiatan) dalam suatu proyek.

Manfaat Work Breakdown Structure (WBS) :
1. Mengurangi kompleksitas
2. Fasilitas penjadwalan dan pengendalian
3. Estimasi Biaya (Cost Estimation)
4. Penyusunan anggaran (Cost Budgeting)
5. Perencanaan manajemen Risiko (Risk Management Planning)
6. Identifikasi aktivitas(Activity Definition)

Dalam penanganan proyek disadari WBS merupakan elemen penting, karena memberikan kerangka yang membantu dalam :
1. Penggambaran program sebagai ringkasan dari bagian-bagian yang kecil.
2. Pembuatan perencanaan.
3. Pembuatan network dan perencanaan pengawasan.
4. Pembagian tanggung jawab.
5. Penggunaan WBS ini memungkinkan bagian-bagian proyek terdefinisi dengan jelas.



Struktur umum di dalam WBS (Work Breakdown Structure)
Klik untuk memperbesar gambar


Dari struktur umum tersebut, saya akan mencoba menerapkannya untuk membuat WBS penulisan ilmiah saya tentang "PEMBUATAN BUKU CERITA ANAK BERBASIS AUGMENTED REALITY MENGGUNAKAN ARTOOLKIT"

kemudian didapatkan hasil WBS berdasarkan penlisan ilmiah yang saya buat
Work Breakdown Structure (WBS) pada Penulisan Ilmiah saya
Klik untuk memperbesar gambar


Berdasarkan gambar yang saya telah buat di atas, yang dijadikan project adalah PEMBUATAN BUKU CERITA ANAK BERBASIS AUGMENTED REALITY MENGGUNAKAN ARTOOLKIT dan ditempatkan pada level 1. Dimana di level 1 ini menjelaskan project apa yang akan kita rancang atau sebagai judul dari sebuah perancangan.

Sedangkan di level 2 terdapat 3 komponen yaitu : Service, Hardware dan Software


  • Service (Pelayanan) menjelaskan bentuk pelayanan apa saja yang diberikan dari proyek yang dibuat. Dari pelayanan ini customer/user mendapatkan pengalaman baru  yang menarik  dalam membaca Buku Cerita Berbasis Augmented Reality dibandingkan Buku Cerita konvensional.
  • Hardware menjelaskan Perangkat keras apa saja yang digunakan dalam pembuatan Buku Cerita anak ini. Disini saya menggunakan laptop dengan spesifikasi yang tergolong biasa saja dalam membuat proyek ini. Spesifikasi yang saya gunakan disini juga dapat menjadi acuan atau standar dalam pemilihan hardware untuk menjalankan proyek ini.
  • Dibagian software menjelaskan Perangkat lunak apa saja yang digunakan dalam pembuatan Buku Cerita anak ini. Software ini juga harus didukung oleh kemampuan hardware yang digunakkan.

Ya...sekian sharing saya tentang pembuatan Work Breakdown Structure (WBS) pada Penulisan Ilmiah yang saya buat.


THX





Visitor Ku

 

About

Nama : Christoforus kismaradi NPM : 11110585 Seorang mahasiswa Universitas Gunadarma jurusan Sistem Informasi .Mahasiswa semester 5 yang berusaha selalu menjadi lebih baik :)
Share tips n' trick Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger