Teman-teman mahasiswa saat ini pasti sudah tidak asing lagi mendengar istilah "cloud computing" bukan??
Tapi....apakah kalian benar-benar sudah tau tentang konsep dan cara kerja atau apa saja sih yang ada di dalam "cloud computing " tersebut??
Yuukkk kita sama-sama belajar tentang cloud computing di artikel ini...
Sebagian besar bahan artikel ini saya ambil dari ebook "Pengantar Cloud Computing" dari Alex Budiyanto
Apa itu Cloud Computing?
Cloud Computing itu apa sih? Komputer awan? Komputernya ada di awankah?
Untuk lebih jelasnya yuk kita coba lihat logika sederhana dari kehidupan sehari-hari berikut ini...
Untuk memudahkan pemahaman mengenai model cloud computing kita ambil analogi dari layanan listrik PLN. Tentu kita semua adalah para pemakai listrik dalam kehidupan sehari-hari. Untuk bisa menikmati listrik, kita tidak perlu mendirikan infrastruktur pembangkit listrik sendiri, bukan? Yang perlu kita lakukan adalah mendaftar ke PLN karena PLN sudah menyediakan layanan listrik ini untuk pelanggan dengan mendirikan infrastruktur yang sudah didirikannya dan kita sebagai konsumen tinggal menikmati listrik tersebut di rumah kita masing-masing tanpa perlu memikirkan pemeliharan infrastruktur tersebut. Kita sebagai konsumen hanya perlu melaksanakan kewajiban kita yaitu membayar biaya atas tagihan listrik yang sudah kita pakai tersebut....Nah...gimana?
Sudah lumayan ngerti kan tentang konsep dasar Cloud Computing ?
Okee..Lanjuutt...
Sekarang coba saya bahas tentang 5 karakteristik Cloud Computing Menurut NIST (National Institute of Standards and Technology) :
1. Resource Pooling
Sumber daya komputasi (storage, CPU, memory, network bandwidth, dsb.) yang dikumpulkan oleh penyedia layanan (service provider) untuk memenuhi kebutuhan banyak pelanggan (service consumers) dengan model multi-tenant. Sumber daya komputasi ini bisa berupa sumber daya fisik ataupun virtual dan juga bisa dipakai secara dinamis oleh para pelanggan untuk mencukupi kebutuhannya.
2. Broad Network Access
Kapabilitas layanan dari cloud provider tersedia lewat jaringan dan bisa diakses oleh berbagai jenis perangkat, seperti smartphone, tablet, laptop, workstation, dsb.
3. Measured Service
Tersedia layanan untuk mengoptimasi dan memonitor layanan yang dipakai secara otomatis. Dengan monitoring sistem ini, kita bisa melihat berapa resources komputasi yang telah dipakai, seperti: bandwidth, storage, processing, jumlah pengguna aktif, dsb. Layanan monitoring ini sebagai bentuk transparansi antara cloud provider dan cloud consumer.
Kapabilitas dari layanan cloud provider bisa dipakai oleh cloud consumer secara dinamis berdasarkan kebutuhan. Cloud consumer bisa menaikkan atau menurunkan kapasitas layanan. Kapasitas layanan yang disediakan ini biasanya tidak terbatas, dan service consumer bisa dengan bebas dan mudah memilih kapasitas yang diinginkan setiap saat.
5. Self Service
Cloud Consumer bisa mengkonfigurasikan secara mandiri layanan yang ingin dipakai melalui sebuah sistem, tanpa perlu interaksi manusia dengan pihak cloud provider. Konfigurasi layanan yang dipilih ini harus tersedia segera dan saat itu juga secara otomatis.
Kelima karakteristik Cloud Computing tersebut harus ada di service provider jika ingin disebut sebagai penyedia layanan Cloud Computing. Salah satu saja dari layanan tersebut tidak terpenuhi, maka penyedia layanan tersebut belum/tidak pantas disebut sebagai cloud provider.Selanjutnya saya akan bahas tentang Layanan Cloud Computing...
Layanan Cloud Computing
NIST sendiri membagi jenis layanan Cloud Computing menjadi tiga sebagai berikut:
1. Software as a Service (SaaS)
SaaS adalah layanan dari Cloud Computing dimana pelanggan dapat menggunakan software (perangkat lunak) yang telah disediakan oleh cloud provider. Pelanggan cukup tahu bahwa perangkat lunak bisa berjalan dan bisa digunakan dengan baik.
Contoh dari layanan SaaS ini antara lain adalah:- Layanan produktivitas: Office365, GoogleDocs, Adobe Creative Cloud, dsb.
- Layanan email: Gmail, YahooMail, LiveMail, dsb.
- Layanan social network: Facebook, Twitter, Tagged, dsb.
- Layanan instant messaging: YahooMessenger, Skype, GTalk, dsb.
Selain contoh di atas, tentu masih banyak lagi contoh yang lain. Dalam perkembangannya, banyak perangkat lunak yang dulu hanya bisa dinikmati dengan menginstal aplikasi tersebut di komputer kita (on-premise) mulai bisa dinikmati dengan layanan Cloud Computing.Keuntungan dari SaaS ini adalah kita tidak perlu membeli lisensi software lagi. Kita tinggal berlangganan ke cloud provider dan tinggal membayar berdasarkan pemakaian.
2. Platform as a Service (PaaS)
PaaS adalah layanan dari Cloud Computing kita bisa menyewa “rumah” berikut lingkungannya, untuk menjalankan aplikasi yang telah dibuat. Pelanggan tidak perlu pusing untuk menyiapkan “rumah” dan memelihara “rumah” tersebut. Yang penting aplikasi yang dibuat dapat berjalan dengan baik. Pemeliharaan “rumah” ini (sistem operasi, network, database engine, framework aplikasi, dll) menjadi tanggung jawab dari penyedia layanan. Sebagai analogi, misalkan ingin menyewa kamar hotel, kita tinggal tidur di kamar yang sudah disewa, tanpa peduli bagaimana “perawatan” dari kamar dan lingkungan kamar. Yang terpenting adalah, suasananya nyaman untuk digunakan. Jika suatu saat dibuat tidak nyaman, maka pelanggan dapat pindah ke hotel lain yang lebih bagus layanannya. Contoh penyedia layanan PaaS: Amazon Web Service, Windows Azure, dan GoogleApp Engine. Keuntungan dari PaaS bagi pengembang dapat fokus pada aplikasi yang sedang dikembangkan tanpa harus memikirkan “rumah” untuk aplikasi, dikarenakan hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab cloud provider.
3. Infrastructure as a Service (IaaS)
IaaS adalah layanan dari Cloud Computing sewaktu kita bisa “menyewa” infrastruktur IT (unit komputasi, storage, memory, network, dsb). Dapat didefinisikan berapa besar unit komputasi (CPU), penyimpanan data (storage), memory (RAM), bandwidth, dan konfigurasi lainnya yang akan disewa. Untuk lebih mudahnya, layanan IaaS ini adalah seperti menyewa komputer yang masih kosong. Kita sendiri yang mengkonfigurasi komputer ini untuk digunakan sesuai dengan kebutuhan kita dan bisa kita install sistem operasi dan aplikasi apapun diatasnya. Contoh penyedia layanan IaaS : Amazon EC2, Rackspace Cloud, Windows Azure, dsb. Keuntungan dari IaaS ini adalah kita tidak perlu membeli komputer fisik, dan konfigurasi komputer virtual tersebut dapat diubah (scale up/scale down) dengan mudah. Sebagai contoh, saat komputer virtual tersebut sudah kelebihan beban, kita bisa tambahkan CPU, RAM, Storage, dsb dengan segera.
Transformasi dari on-premise model ke cloud model |
Kesimpulanya..
Teknologi ini sangat membantu dalam hal waktu dan tempat instalasi dalam infrasturktur serta biaya, kita sebagai end user sangat terbantu oleh adanya cloud computing ini.
Contoh nyatanya ialah pada saat kita memakai Cloud Storage seperti DropBox dan GoogleDrive, apalagi yang ditunjang status dari Cloud Storage tersebut yang gratis.
Cloud Storage juga dirasa sangat membantu oleh seseorang yang bekerja di bidang SysAdmin, IT Pro dimana mereka bisa mendalami IaaS karena yang akan menyiapkan dan memelihara infrastrukturnya ialah penyedia cloud itu sendiri.
Sumber ebook : ebook "Pengantar Cloud Computing" dari Alex Budiyanto