Augmented Reality


Sekilas tentang Augmented Reality

      Sejalan dengan perkembangan teknologi pada dunia digital khususnya teknologi computer dan turunannya memberikan efek yang berpengaruh kepada pemakai teknologi tersebut yaitu user.User ingin sedekat mungkin memasuki dunia digital tersebut dengan meminimalisir batasan-batasan yang selama ini ada yaitu ruang dan waktu.Hal inilah yang mengawali gagasan untuk menggabungkan antara dunia nyata yang didalamnya terdapat objek virtual 3D .Dari sinilah kemudian Virtual Reality muncul sebagai gagasan yang menjawab tantangan tersebut.

            Virtual reality  (disingkat menjadi VR) atau Realitas maya
yaitu teknologi yang membuat pengguna dapat berinteraksi dengan suatu lingkungan yang disimulasikan oleh komputer (computer-simulated environment), suatu lingkungan sebenarnya yang ditiru atau benar-benar suatu lingkungan baru yang hanya ada dalam komputer (Raniarti, 2009). Dalam virtual reality, informasi mengenai dunia virtual yang ditampilkan ke indra pengguna dapat bersifat visual
(paling umum) menggunakan layar atau head mounted display, audio
menggunakan headphone,  kontroler, dan bahkan sentuhan menggunakan sarung tangan khusus.

            Namun,  pada perkembangannya  virtual reality  memiliki cabang baru  yang bahkan menyaingi  Virtual reality  itu sendiri. Teknologi tersebut bernama Augmented Reality  (sering  disingkat menjadi AR), atau diterjemahkan bebas menjadi  realitas tertambah.  Prinsipnya secara umum menurut Ronald T. Azuma(1997:2)  masih sama dengan  virtual reality, yaitu  bersifat interaktif,  immersion(membenamkan/memasukkan),  realtime, dan  objek virtual biasanya berbentuk  3 dimensi.  Namun  kebalikan  dari  virtual reality  yang menggabungkan objek nyata (user) kedalam lingkungan virtual,  augmented reality  menggabungkan objek virtual pada lingkungan nyata. 



            Kelebihan utama dari  Augmented reality dibandingkan  Virtual reality  adalah pengembangannya yang lebih mudah dan
murah  (Kauffman,2002:4). Sehingga tak seperti  virtual reality  yang sampai saat ini  masih  digunakan  secara  terbatas  oleh kalangan tertentu,  augmented reality merebak secara cepat di berbagai bidang  yang bahkan belum dapat dijangkau oleh pendahulunya tersebut.  Hal ini didukung oleh  Gianluigi  (2010) dalam artikelnya yang berjudul 17 fields of Augmented Reality Applications.Kelebihan lain dari  augmented reality  yaitu  dapat  diimplementasikan secara luas dalam berbagai  media.  Sebagai aplikasi dalam  sebuah  smartphone
(contohnya  Nokia seri N atau iPhone),  dalam bingkisan sebuah produk,  bahkan media cetak seperti buku, majalah atau koran.

            Augmented Reality merupakan penggabungan benda maya dua demensiatau tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi. Karena itu, unsur reality lebih diutamakan padasistem ini. AR mengijinkan penggunanya untuk berinteraksi secara real-time dengan sistem. AugmentedReality dapat diaplikasikan untuk semua indera.

            AR sendiri sudah merambah ke berbagai macam bidang seperti kesehatan, manufaktur, hiburan, pelatihan militer, dan tak terlepas dibidang hiburan, yaitu video game. AR merupakan salah satu bidang HCI (Human-Computer Interaction) yang sampai saat ini sering diteliti dan terus mengalami berbagai macam perkembangan.

            Di Indonesia sendiri augmented reality  mulai dikenal  3 tahun terakhir ini.Sama seperti di negara-negara lain, beberapa penelitian dan pengembangan  dalam bidang pendidikan  juga  telah dilakukan. Contohnya yaitu  penelitian Iwan Kustiawan    yang berjudul ”Tsunami  Augmented Reality  : Interaksi Berbasis Marker Sebagai Pointer” pada tahun  2008.  Ditambah  penelitian dengan judul
"Augmented Reality  Sebagai Pengenalan Sistem Tata Surya" oleh  R. Andang Gumilang  pada tahun 2009, dan penelitian berjudul "Prototipe Media Pembelajaran Hidrokarbon  Augmented reality  untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa" yang dilakukan  Aceng Sobana, Aciek Ida Wuryandari, dan  Albarda  pada tahun pertengahan 2010 baru-baru ini.  Ketiga  penelitian tersebut menunjukkan hasil yang positif dan membuktikan kebenaran pernyataan Kauffman, bahwa ternyata  augmented reality  dapat diterapkan  dengan baik  dalam dunia pendidikan, khususnya dalam dunia pembelajaran  sebagai sebuah media pembelajaran.  

¡Compártelo!

Visitor Ku

 

About

Nama : Christoforus kismaradi NPM : 11110585 Seorang mahasiswa Universitas Gunadarma jurusan Sistem Informasi .Mahasiswa semester 5 yang berusaha selalu menjadi lebih baik :)
Share tips n' trick Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger