Beberapa puisi yang saya ambil dari subforum kaskus (poetry),saya memilih kedua puisi ini dari sekian banyak puisi yang ditulisnya..., isi dari puisi ini tidak menggambarkan keadaan tentang apapun atau siapapun...
Kedua puisi ini saya mabil dari Id kaskus: Ragey
everlasting - kekal
ada kalanya kenanga luruh
saat kau memelukku sungguh
menahan sore yang penuh derita
dan kita tahu semua hanya air mata
tak ada pertemuan abadi
kecupku tak menjawab apa yang telah terjadi
rindu berteriak kencang
didada yang tuli dan gersang
aku mengira
esok adalah kemarin yang tertunda
aku berharap
saat ini adalah lusa yang mendua
bagaimana derita bisa semerdu ini?
masing-masing dari kita terlalu erat
memeluk tiap kenangan yang terpaksa ditinggal
meraba cerita yang nantinya tak kekal
-
waktu dengan sopan melambaikan tangan
lalu jarak mulai berguman
dalam kesunyiannya
yang abadi
-ragey *kaskus.co.id-
Drupadi dan Sadewa
Drupadi :bukan hanya kau yang pernah memelukku mesra
Sadewa : kalau begitu, biarkan aku memeluk hatimu dengan lengan-lengan kasihku
dan ditemaramnya langit, kulihat wajahmu melukiskan senja yang memeluk kesedihan
Drupadi : kau bukanlah ciuman pertamaku
Sadewa : dan kaulah ciuman pertamaku
ulangi kejadian esok, dengan dimulainya pagi sehingga malam – ingatkan aku hanya kau
Drupadi : semua saudaramu pernah melihatku tanpa busana
Sadewa : kau begitu halus, suci dan bersahaja, seperti garis bulan – aku mengagumimu (menatapnya dalam-dalam)
Aku yang bernama pagi, Dan kaulah yang disebut mentari
Drupadi : aku telah tersentuh oleh semua kakakmu, dan tentu Nakula pun demikian
Sadewa : kemarilah, dan kan ku beri kau lebih dari sentuhan kasih, namun rasa untuk hatimu (menggenggamnya dengan lembut)
biarkan samudra menenggelamkanmu sejenak, lalu berhentilah ketepian – keringkan tubuhmu dipantaiku
Drupadi : Sadewa, aku tak pantas untukmu. mengertilah…
Sadewa : mengertilah, aku yang pantas untukmu. bukan mereka. aku menghormati sepenuhnya semua dari dirimu… (mendekapnya hangat & mengecup keningnya)
lampu ruangan mampu menipu mataku, tapi tidak untuk jemari sajakku yang mengenal bibirmu
akulah layangan yang terombang-ambing pada badai, dan kaulah pohon hijau nan rindang di tengah ilalang – memperhatikanku
NB: Sajak ini adalah bagian karangan penulis, cerita diambil dari wacarita Mahabharata. Di cerita aslinya, Dewi Drupadi, atau Draupadi bersuamikan 5 orang Pandawa. Dan Sadewa adalah lelaki terakhir dari Pandawa
-ragey *kaskus.co.id-