Ketika CPU dan GPU terintegrasi



TUGAS 4 BAHASA INDONESIA 1

NAMA            : CHRISTOFORUS KISMARADI
KELAS           : 3KA03
NPM               : 11110585

OUTLINE
1.     Ide                   :  Hardware
2.     Topik              :  Accelerated Processing Unit (APU) 
3.     Tema               :  Mengenal lebih dekat tentang APU
4.     Judul               :  Ketika CPU dan GPU terintegrasi
5.     Kerangka        :
a.      Pembuka / Pendahuluan
·     Sejarah APU
b.     Isi / Pembahasan
·     Pengertian APU
·     Tentang APU
c.      Penutup / Kesimpulan
·     Kesimpulan APU



Ketika CPU dan GPU terintegrasi

           Banyak yang mencibir AMD ketika tahun 2006, AMD memutuskan untuk membeli perusahaan grafis bernama ATI. Saat itu ATI memang pemain utama kartu grafis di samping Nvidia, namun orang tetap bertanya-tanya mengapa sebuah perusahaan prosesor membeli perusahaan kartu grafis.
           Namun AMD memang memiliki alasan khusus. Sejak awal, AMD memiliki visi kalau batas antara prosesor (CPU) dan kartu grafis (GPU) semakin lama akan semakin kabur. AMD menyakini, GPU akan berkembang menjadi komponen yang bisa mengerjakan banyak hal, mirip seperti fungsi CPU selama ini.
           Dan puncak visi tersebut ditandai oleh lahirnya Accelerated Processing Unit (APU),APU ini sebenarnya sudah setahun lebih diluncurkan oleh AMD (Advanced Micro Devices) kira-kira pada awal tahun 2011. Processor tersebut dikenal dengan sebutan AMD Fusion Family of Accelerated Processing Units (AMD Fusion APU).         
           Accelerated Processing Unit (APU) atau unit processor terakselerasi adalah sebuah processor yang mengintegrasikan AMD CPU (Central Processing Unit) dan GPU (Graphics Processing Unit) Radeon dalam satu chip. Jadi terdapat 2 'otak' dalam 1 keping chip.
           Sejak pertama dibangun, platform x86 membagi tugas antara CPU dan GPU. Tugas CPU adalah memproses seluruh instruksi aritmetika dan input/output, sementara GPU memproses data yang tampil di monitor.Pembagian ini dilakukan karena kedua komponen ini memiliki karakter kerja yang berbeda. Prosesor memproses data secara linear atau berurutan, karena setiap proses memiliki hubungan sebab-akibat yang erat. Sementara GPU memproses data secara paralel atau bersamaan, sesuai dengan karakter data grafis yang tidak terlalu tergantung sebab-akibat. Karena itu jangan heran jika CPU cuma memiliki 2-4 inti (core), sementara GPU bisa memiliki ratusan inti dalam sekeping silikon.

             GPU sendiri bisa hadir dalam berbagai bentuk. Ada yang berbentuk kartu GPU mandiri (dedicated), ada pula yang berada di dalam prosesor (biasa disebut IGP atau Integrated Graphic Processor). Karena berada di dalam prosesor dengan ukuran yang jauh lebih kecil, kecepatan IGP jauh lebih rendah dibanding GPU mandiri. Namun IGP juga menawarkan banyak kelebihan. Selain lebih murah, ukurannya yang kecil membuatnya lebih irit daya. Tidak heran jika IGP banyak digunakan untuk komputer standar dan notebook.
            Mungkin 10-15 tahun lalu konsep ini bisa saja dikembangkan dan menjadi sebuah produk jadi.Namun pertanyaannya “Bagaimana dengan luas penampang sebuah APU jika didalamnya itu digabungkan antara CPU dengan GPU? Efisienkah?”.Memang saat ini kemajuan pembuatan prosesor membuat kendala itu tidak ada lagi. Untuk mencapai performa yang sama, area silikon yang dibutuhkan CPU jauh lebih kecil. Jadi jika ditambahkan IGP, keping silikon yang terbentuk tidak jauh berbeda dengan prosesor generasi sebelumnya.
             Karena APU itu sebenarnya adalah penggabungan CPU dan GPU, teknologi yang digunakan pada dasarnya modifikasi dari prosesor dan GPU yang telah dimiliki AMD. Llano misalnya, adalah penggabungan CPU tipe K10 (digunakan prosesor AMD Phenom) dan IGP tipe Evergreen (digunakan Radeon HD5xxx).
Tentu, karena keterbatasan ukuran APU, ada modifikasi yang harus dilakukan yang berujung pada perbedaan kinerja. Namun karena menggunakan teknologi serupa, fasilitas yang ada di GPU AMD juga tersedia di IGP APU. Contohnya sejak generasi Brazos, APU mendukung DirectX 11.
           Karena memiliki kelebihan di bidang GPU, AMD menaruh perhatian besar dalam hal IGP di APU. Jika ditilik, IGP di dalam APU memiliki proporsi yang sama dengan dengan CPU. Sebagai perbandingan, proporsi CPU:IGP di prosesor Intel Sandy Bridge sekitar 70:30. Hal ini memang membuat AMD APU tidak secepat prosesor sekelas dari Intel, namun dikompensasi dengan kemampuan grafis yang lebih baik.
Di segmen notebook, keunggulan Dual Graphic lebih terasa. Contoh skenarionya adalah, ketika Anda jauh dari sumber listrik, cukup manfaatkan IGP yang ada di dalam APU. Ketika dapat mencolokkan notebook Anda pada sumber listrik, Anda bisa memperoleh kinerja lebih dengan mengaktifkan kedua GPU melalui Dual Graphics.

Kesimpulan
Dengan semua kelebihan tersebut, AMD APU memang menjadi alternatif menarik. Tidak untuk semua keperluan, karena platform Intel tetap belum terkalahkan dari sisi kecepatan.

Namun menilik kegiatan pengguna komputer yang mayoritas berkutat seputar browsing, aplikasi berbasis Flash, dan menikmati video, prosesor sekelas APU sebenarnya sudah lebih dari memadai. Ditambah agresivitas AMD di sisi harga, AMD APU menjadi alternatif menarik bagi konsumen.

Dan di titik inilah, kita baru bisa memahami visi brilian AMD saat mengakuisisi ATI.

¡Compártelo!

Visitor Ku

 

About

Nama : Christoforus kismaradi NPM : 11110585 Seorang mahasiswa Universitas Gunadarma jurusan Sistem Informasi .Mahasiswa semester 5 yang berusaha selalu menjadi lebih baik :)
Share tips n' trick Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger